MURSYID | Semisal engkau hendak membakar kapas dengan memanfaatkan
cahaya matahari, bukan dengan bantuan api atau korek api. Lalu kau pakai
cara ini: letakkan kapas di bawah terik matahari. Kalau perlu, kau
tunggu musim di mana matahari sedang panas-panasnya. Letakkan saja di
atas batu. Kirakira, berapa lama kau mesti menunggu sampai kapas itu
terbakar? Atau, kirakira, apakah kapas itu akan benar-benar terbakar
oleh panas matahari?
Tentu kau tahu ada cara lebih mudah untuk
membakar kapas dengan cahaya matahari: menggunakan kaca pembesar -- maka
dalam hitungan menit kapas itu akan segera terbakar.
Seperti kaca pembesar itu, demikianlah fungsi mursyid bagimu. Ia akan membantumu terbakar oleh cahaya cinta Tuhan.
Seorang Mursyid, pada satu sisi, adalah seperti sahabat yang tenang,
tempat di mana kita bisa menaruh kepercayaan. Mursyid tak membuat kita
silau dengan berbagai gagasan teosofi dan teologi yang membingungkan dan
canggih. Ia adalah sahabat yang tak memaksakan pikiran dan kemauannya
pada diri kita, yang tak menjejali kita dengan dalil dan klaim-klaim
kebenaran sepihak. Mursyid menunggu kita datang dan sukarela
mendengarkan nasihatnya, dan dengan demikian kita berangsur-angsur
memahami apa tanggungjawab spiritual kita di muka bumi.
Mursyid
berdakwah dan membimbing dengan cinta, dengan cara yang menyentuh
langsung seluruh sisi kemanusiaan kita, baik dimensi ruhani maupun
lahir. Mereka tak menghakimi, sebab guru yang baik tahu betul bahwa
nasib akhir manusia selalu berada di tangan Tuhan. Bukan hak manusia
untuk menghakimi sisi keruhanian orang lain hanya berdasarkan teks dalil
yang dijejaljejalkan tanpa melihat konteks dan makna batinnya yang
universal.
Satu hal, mursyid dari tarekat manapun selalu
mengajarkan bahwa "selalu ada alasan untuk bersyukur," sebab, seperti
dawuh guru kami, "Allah selalu mencaricari alasan untuk memasukkan
hambaNya ke dalam surga." Sayangnya, sebagian dari manusia tetap bebal
dan enggan menerima tawaran itu.
------------------------------ Postcript: Simaklah sajak dari Hafidz ini :
Dan setelah sekian lama / matahari tak pernah berkata kepada bumi: /
'Kau berhutang padaku.' / Lihat / Apa yang terjadi pada cinta seperti
itu / ia menerangi seluruh angkasa / -
____ | 9 Years After: #Reloaded | ____ fb: mbah nyut
No comments:
Post a Comment