MENGAPA PADA BULAN MUHARRAM JARANG ADA ORANG JAWA MENGADAKAN ACARA PENGANTIN?
Habib Musthofa Alaidrus (Tuban) memberikan penjelasannya, kami tuliskan kesimpulan ceramah beliau malam Ahad kemaren,
Karena pada bulan Muharram, tepatnya pada tanggal 10 Muharram terjadi
peristiwa yang memilukan. Sayyidina Husain, yang merupakan cucu
Rasulullah DIBUNUH.
Bahkan tidak hanya dibunuh, DIBANTAI.
Bahkan tidak
hanya dibantai, DIPOTONG-POTONG TUBUHNYA, KEMUDIAN DIINJAK-INJAK.
Makanya 10 Muharram banyak ulama yang meneteskan air mata karena
berduka.
Wali songo yang menyebarkan dakwah Islam di Jawa
merupakan cucunya Sayyidina Husain. Sehingga menjadi salah satu ajaran
wali songo, tidak sepantasnya pada saat Rasulullah susah karena cucunya
dibunuh dengan cara dibantai kita justru rame-rame mengungkapkan luapan
kebahagiaan. Termasuk diantaranya, mengadakan hajat acara pernikahan.
Karena itulah, masyarakat Jawa tidak memilih bulan Muharram untuk hari pelaksanaan pernikahan.
Yang harus diingat, mengadakan pernikahan di bulan Muharram BUKAN LARANGAN AGAMA. Tidak ada dalil yang melarangnya.
* * *
Merasakan sedih dengan mengingat wafatnya Sayyidina Husain secara
tragis bukan berarti kita Syi'ah. Sayyidina Husain milik orang Syi'ah
itu HANYA KLAIM sepihak dari mereka.
Rasulullah semasa hidup
sudah mengetahui kelak cucunya akan dibunuh oleh umatnya sendiri dengan
cara dibantai. Dan Rasullullah merasa sedih karenanya. Sehingga, sudah
selayaknya sebagai umatnya, kita juga merasakan kesedihan.
No comments:
Post a Comment