Apa artinya kekayaan
tanpa pengemis? Kepemurahan tanpa tamu, jadilah pengemis dan tamu;
karena kecantikan mencari cermin; air merintih bagi orang yang kehausan.
Keputusasaan dan kefakiran adalah pengikat yang lezat bagi batu permata rubi itu.
Kefakiranmu adalah buraq; janganlah menjadi keranda yang membebani pundak orang lain.
Syukurlah engkau tidak memiliki sarana apa pun; jika tidak demikian engkau akan bersikap seperti seorang Fir’aun. Doa Musa adalah: “Rabbi inni limaa anzalta ilayya min khairi fakiir.”
Jalan yang ditempuh Musa penuh dengan keputusasaan dan kefakiran dan itu adalah satu-satunya jalan menuju Tuhan.
Dari semenjak engkau masih bayi kapankah keputuasaan pernah mengecewakanmu?
Jalan yang ditempuh Yusuf membawanya masuk ke dalam sumur: janganlah
melarikan diri meninggalkan papan catur dunia ini, karena ini adalah
papan-Nya, dan kita mati langkah! Mati langkah.
Lapar membuat
roti keras lebih lezat daripada halvah. Kegelisahanmu adalah kesalahan
cerna makan bagi jiwamu; carilah kelaparan, kerinduan, dan kefakiran!
Tikus itu seekor pengerat. Tuhan memberinya akal yang sesuai dengan
kefakirannya. Tanpa kefakiran, Tuhan tidak melimpahkan sesuatu pun.
Bagaimana caranya engkau akan membuat-Nya terkesan, bukankah hutangmu kepada-Nya tidak terhitung?
Seorang pengemis akan memperlihatkan kebutaan dan kustanya, tidaklah ia
berkata: “Berilah aku roti, wahai kawan! Aku seorang kaya pemilik
lumbung dan istana!”
Persembahkanlah seratus kantung emas, dan Tuhan akan berfirman: “Persembahkanlah qalb-mu!”
Dan jika engkau mempersembahkan qalb yang mati, bagaikan keranda di
atas pundakmu, Tuhan akan bersabda: “Persembahkanlah qalb yang hidup!
Persembahkanlah qalb yang hidup!”
Jika engkau tidak mempunyai ‘ilm dan hanya persangkaan, milikilah prasangka yang baik tentang Tuhan. Itulah jalannya!
Jika engkau hanya mampu merangkak, merangkaklah kepada-Nya!
Jika engkau tidak mampu berdoa dengan khusyu’, persembahkanlah doamu
yang kering, munafik dan tanpa keyakinan; karena Tuhan dalam rahmat-Nya
menerima mata uangmu yang palsu.
Jika engkau mempunyai seratus keraguan mengenai Tuhan, kurangilah jadi sembilan puluh saja. Itulah jalannya!
Wahai pejalan! Walaupun telah seratus kali engkau ingkar janji, datang
dan datanglah lagi! Karena Tuhan telah berfirman: “Ketika engkau
mengangkasa ataupun terperosok dalam jurang, ingatlah kepada-Ku, karena
Akulah Jalan itu.”
(Maulana Jalaluddin Rumi)
Jalan
kehidupan ruhani membuat badan remuk, dan kemudian memulihkannya menjadi
sehat. Dia menghancurkan rumah untuk mengeluarkan harta karun, dan
dengan harta ini dapat dibangun rumah yang lebih baik dari sebelumnya
...
(Maulana Jalaluddin Rumi)
Dia Ta'ala berkata
kepadaku, "Wahai ghautsul 'azham, katakan kepada para sahabatmu, siapa
pun di antara kalian yang menginginkan kedekatan dengan-Ku, maka
hendaklah ia memilih kefakiran, lalu kefakiran dari kefakiran. Bila
kefakiran telah sempurna, maka tak ada lagi apa pun selain Aku!"
(Risalah al-Ghautsiyah, Syaikh Abdul Qadir Jailani)
No comments:
Post a Comment