Saya Jawab:
Mengenai hal ini, adalah kekhususan untuk sang Nabi saw, beliau saw berbeda dengan kita,
sebagaimana kesaksian beliau saw tidak makan dan minum berhari - hari, ketika para sahabat
mengikutinya maka beliau saw melarangnya, dan berkata : “sungguh aku tidak sama dengan
kalian, aku diberi makan dan minum oleh Allah” (Shahih Bukhari), demikianlah Mukjizat
para Nabi, demikian Mukjizat Isa bin maryam as yang menghidupakan orang mati, demikian
pula Mukjizat Musa as yang merubah tongkatnya menjadi ular, maka memperawani seorang
wanita dalam konteks orang awam adalah menyetubuhinya dengan syahwat, namun berbeda
dengan Rasulullah saw, Allah swt menciptakan aisyah untuk istri Nabi-Nya, tentunya Dia
Maha Luhur dari segala kekejian dan kebiadaban, karena seluruh ucapan sang Nabi saw
adalah perintah Allah swt : “Tiadalah ia berbicara dari hawa nafsunya, tetapi merupakan
wahyu yg diwahyukan oleh Allah swt” (Annajm 3-4).
Aisyah ra adalah seorang wanita yang cerdas dan jenius, Nabi saw membutuhkan seorang
wanita yang jenius dan cerdas untuk menyampaikan risalah pada kaum wanita, maka Jibril
as mewahyukan agar beliau saw menikahi Aisyah ra.
Dengan logika yang sempurna, dan hati yang beriman kami mempercayai bahwa Maryam
as adalah wanita suci yang bukan pendosa apalagi pezina, namun merupakan perintah Allah
swt. Dengan hati suci dan iman, kami kaum muslimin mempercayai bahwa Isa bin Maryam
adalah anak suci dan sesekali bukan anak zina, namun merupakan perintah Allah swt. Dengan
kesucian dan Iman, kami kaum muslimin mempercayai bahwa Muhammad saw menikahi
Aisyah dan istri - istrinya bukan karena nafsu, namun merupakan perintah Allah swt.
Tuduhan anda dengan logika bahwa Muhammad saw bernafsu birahi dan sex maniac
karena menikahi banyak wanita dan wanita dibawah umur, berarti anda berlogika
pula bahwa Maryam as adalah pelacur biadab yang berkedok wanita suci, Dan Isa
bin Maryam adalah anak haram jadah dan bukan putra suci, demikianlah logika yang
kotor berbicara, demikian logika jahat menilai, bagaimana wanita hamil tanpa ayah..?,
lalu anak apakah itu..?, bukankah anak haram dari hasil zina lalu kalian mengakuinya
sebagai Tuhan..??, adakah logika lebih bodoh dari ini..?,
namun anda dapat membandingkan mana logika sempurna dan mana logika jahat.
No comments:
Post a Comment