Monday 13 January 2014

rumah mungil penuh cahaya surgawi

Suatu saat Husein kecil mendatangi bundanya, Sayiddah Fathimah,
sembari menangis ia berkata….

“bundaku, Kakek (Muhammad SAW) lebih mencintai kakakku Hasan”

“Mengapa duhai anakku” ujar Fathimah penuh kelembutan.

“Kakek sering mencium bibir Hasan dan hanya mencium leherku”

Segera Fathimah membawa Husein pada RosuluLLOH dan
menceritakan keluhan Husein….

Sembari menatap tajam dan lama, Rasul mulia pun berkata…
” Anakku Fatimah, Hasan selalu ku kecup bibirnya, lantaran ia akan
mati diracun oleh orang terdekatnya, dan seluruh isi perutnya akan
terburai keluar lewat mulutnya, sedangkan engkau….”, Rasul menatap Husein lama sekali, Rasul tak bisa meneruskan
ucapannya, dan pingsan beberapa saat, setelah siuman beliau kembali menatap tajam sambil terus menangis berguncang dadanya, lantas bertutur…

“Sedangkan engkau, Husein, sering kucium lehermu karena engkau akan syahid dengan leher terputus….”

Dan rumah mungil penuh cahaya surgawi itupun pecah oleh
tangisan yang mengguncang…

يَا اللهْ يَا اَللهْ يَا اللهْ…يَا اللهُ يَا رَحْمَنُ يَا رَحِيْمُ…لَاإِلهَ إِلَّا الله… مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
آللّهُمَ صَلّیۓِ ۈسَلّمْ عَلۓِ سَيّدنَآ مُحَمّدْ وَ عَلۓِ آلِ سَيّدنَآ مُحَمَّدٍ

No comments:

Post a Comment